Bismillah..
Keterbatasan.
Tidak semua semuanya bs kita kuasai dan menjadi ahli dlm smua hal,
tapi..
'to be picky is one thing'
Memilih resouce yg diperlukan,
to solve the problem is one thing as well.
So, tidak perlu berambisi menguasai ini & itu, but pick 1 and be productive!
Bismillah..
Memang Seharusny Begitu
kurang apa? kita sudah diberi kehidupan saja
harusnya sudah bersyukur.
apa lagi? kurang apa lagi? Rezeki sudah di atur
- asal kita berusaha -
kurang apa lgi?
berhitung-hitung amal karena ibadah yg kita lakukan?
masuk syurga? itu lebih dari sekedar reward.
karena memang sudah seharusnya kita beribadah kepada Nya.
mengikuti tuntunanNya dan melaksanakan perintahNy.
memang seharusnya begitu.
apa maksud penciptaan kita ? kan mengabdi kepada yg Esa dan Kuasa?
Apa trus kita menghitung-hitung reward dari kewajiban yg seharusnya kita lakukan?
aneh sekali?!
memang sudah seharusnya begitu.
yg lain, itu urusan Tuhan.
Bismillah
The Next After Goal
bertanya-tanya tentang akhir tujuan,
kita menetapkan goal dan tujuan hidup,
tujuan dari segala hal yg kita usahakan hari-demi-hari.
Apakah pernah mempertanyakan, what next after goal?
(apa penting nya, wong tujuannya belum tercapai ??!)
Ya. hanya sekedar menimbang,
cukup worth-it kah goal kita ?
What next after goal?
*ingin jadi orang terkaya - misalnya, atau
*ingin memiliki mayoritas saham perusahaan ternama -misalnya.
iya, then you got it. And if you were there then what next? and
you were getting older at that time.
Then what next, is it enough?
menurutq penting untk tau what next after, even still in the cloud
because itu seperti kontrol diri kita.
Dan tetap melangkah untuk menemukan better way then it was.
Bismillah
Adjustable Time VS Fixed Time
apa maksudnya?
waktu yg adjustable - In time. dibanding waktu yg ketat - On time!
mana yg lebih unggul dan nyaman?
sebelum menjawabnya ulas sedikit kedua hal ini.
hidup syarat dg race! perlombaan .
biasanya, walaupun tidak selalu. Seseorang berlomba utk pencapaian, purpose. yang selalu dikaitkan dg waktu. Sehingga pertanyaan yg muncul adalah ? Seberapa cepat anda mencapai keberhasilan itu, Berapa lama anda berproses menapak tangga sukses itu,
poin nya adalah waktu & kecepatan atau lebih tepatnya berlomba dg waktu.
Sehingga tak ayal ada org yg begitu strict menggunakan waktunya hingga memilih - milih menggunakan waktunya dan menghargai waktu dg On time!
tapi ada jg yg memilih jalan fleksible - In time. Bukan berarti menyia-nyiakan waktu, jelas tidak ada niat menyia-nyiakan waktu. Org - org seperti ini lebih memilih memetik pengalaman dlm perjalanan waktunya, tanpa berniat ketinggalan kereta perlombaan. Org seperti ini dalam perjalanannya, dapat mempertanyakan apa saja, termasuk segala hal ttg kehidupan. Apakah sudah benar jalan hidup yg ia titi?
Dalam perlombaanny dg waktu. Memang ada org-org yg kalah/ merugi. Karena memang dunia memperdaya anak-anak adam. Apa yg esensial dan apa yg non-esensial menjadi kabur. Apa yg seharusnya dicari dan apa yg sewajarnya dinikmati jg mjd kabur.
Bagi org dg Fixed time semua kenyataan ini jelas membuat panik secara psikologis, dan mengganggu titik keseimbangannya. Namun bagi org dg adjustable time, kondisi ini mejadikannya memiliki ruang - ruang sunyi - yg hanya ia dan dirinya - utk merenungkan kembali dan mengambil keputusan apa yg terbaik baginya dan masa depannya.
mana yg lebih unggul dan nyaman? - keduanya -
Bismillah
Mengendalikan hawa nafsu.
Hawa nafsu. Atau singkat kata nafsu. Memiliki sifat terburu2, tidak sabaran, ingin cepat, ingin dipenuhi, merasa kurang, selalu merasa tidak cukup. Dan jika dipenuhi, maka merasa tidak puas. Ingin lebih lgi.
Hawa nafsu bagai kuda liar.
Dikasi hati minta ampela.
Ya. Mmg begitu sifat dasarnya.
Lalu apa itu mengendalikan hawa nafsu? Apa hawa nafsu harus ditekan sedemikian rupa. Hingga seakan menjadi 'org yg tak butuh apapun' atau 'mengendalikan hawa nafsu sesuai kebutuhan'?
Hawa nafsu seperti booster jika diarahkan utk mencapai tujuan. Ia bagaikan katalis utk mempercepat pencapaian. Gesit, tangkas, lincah. Bagi yg pawai mengendalikan hawa nafsunya.
Sesuai peruntukan.
Gunakan segala sesuatu, sesuai peruntukan. Mengendalikan hawa nafsu, bukan berarti menjadi org yg seakan 'mati rasa, purna asa, dan zuhud tak butuh dunia'. Aq rasa bukan itu.
Menjadi ahli dlm mengendalikan hawa nafsu, berarti piawai mengarahkan hawa nafsu sesuai kondisi dan keadaan. Tetap memperhatikan Adab, tegas saat diperlukan, tenang dlm menghadapi persoalan, sabar saat menghadapi ujian & tantangan, tangkas dalam mengambil langkah, terukur dlm menakar risiko.
Smuanya itu tidak lepas dari kepiawaian seseorang dalam mengendalikan hawa nafsu.
Jadikan kepandaian mengelola nafsu, sebagai bagian penting utk mencapai keberhasilan dunia-akhirat.
Bismillah,
Fitnah Dunia. Apa maksudnya?
Org bilang fitnah dunia, yg mana?
Fitnah dunia adl segala sesuatu yg memperdaya dan menipu! Mengajak pada jurang kerugian dan kebinasaan. Rusaknya tatanan kehidupan.
Dipersepsikan Seolah indah bagai surga. Namun nyatanya adalah kerugian, menyesatkan dan bersifat merusak, Kehancuran bagi pelakunya.
Apa contoh realitas nya?
1. Pornografi. Website yg mengandung konten dewasa itu bertebaran di dunia maya. Memengaruhi perilaku orang orang yg belum mampu mengendalikan dirinya. Menjadi terobsesi utk melakukan hubungan seksual.
2. Influencer yg meng-endorse hal - hal yg bersifat imajiner. Apakah terbukti kebenarannya? Itu pun masih tanda tanya.
Mempersepsikan sesuatu yg seolah benar, padahal tidak ada yg tau pasti kebenarannya.
Apakah itu membawa2 surga, azab, neraka, dlsb tanpa bisa membawa pada ranah realitas yg bs diterima oleh akal sehat.
3. Harta. Sesuatu yg dikira adalah rezeki padahal hanya sarana utk memperoleh rezeki. Org bisa gelap mata karena Harta, bisa tamak ingin menguasai harta, atau kikir dalam memanfaatkan harta utk hal-hal positif. Harta adalah amanah. Yg akan dihisab dihari akhir, artinya penting utk memperhatikan sebab mendapatkannya, pengelolaan, penggunaan dan peruntukannya. Meperhatikan setiap detilnya, utk kemaslahatan.
4. Game. Suatu yg dianggap memberikan kesenangan dan kesenangan, namun jika terlalu berlebihan sehingga mengambil waktu produktif kita. Mencuri umur kita.
5. 'judge the book by it's cover.' Percaya surban yg dikenakan dari pada akhlak. Percaya putih pakaian yg dikenakan dari pada bersih hati dan perbuatan. Percaya apa yg tampak, dan tak memperhatikan apa yg tersembunyi.
6. Trend / rule of majority. Bahwa yg banyak selalu benar dan yg sedikit adalah salah. Membenarkan yg biasa, bukan membiasakan yg benar. Membenarkan 'hukum rimba' dan begitulah seharusnya kehidupan. Dan tidak lagi, memperhatikan tata aturan, adab dan hukum agama. Kebaikan - kebaikan itu semua dilihatnya hanya sebatas teori.
Dan smua-muannya itu di blow up lewat medsos dan televisi. Parah!
7. Dan manusia berbuat utk hidupnya seolah segalanya akan mengekalkannya, dan yg kekal jauh dari perhatiannya.
Mau tau arah dunia saat ini? Terbalik 180 derajat dg tuntunan-Nya.
Motivasi kita agar bernilai ketaatan dan pengabdian kepadaNya adalah Lillahita'ala..
