RSS

Jumat, 06 Desember 2019

How to avoid disruption

Bismillah.

Hari ini kita bnyak melihat disrubsi dimana2. Baik sifatnya personal, komunitas, sampai tataran negara atau dunia.

Tidak usah berbicara cukup jauh. Cukup pada tataran diri sendiri & lingkungan terkecil. Keluarga.

Dari diri sendiri.
Harus bisa menentukan mana skala prioritas, mana benar & salah, mana batas-batas kewenangan, mana urusan yg harus diurusi mana yg tidak seharusnya ikut campur. Mana peran, tanggung jawab, hak & kewajiban. Mana sarana, mana tujuan. Serba kecampur2 hari ini.

Dari keluarga.
Pun demikian, peran ayah dan ibu saat ini pun menjadi bias. Siapa yg mencari nafkah, mana yg mendidik, mana waktu utk keluarga, mana waktu utk kerja, sedang bersikap seperti apa dirumah, terbawa seperti ditempat kerja. Kebutuhan akan uang lebih penting dari kebutuhan anak akan keberadaan orang tua. Mana yg jadi keputusan internal keluarga, mana yg jadi keputusan extended family. Serba bias. Tidak menempatkan sesuai porsi dan kedudukannya.

Lalu bagaimana? Yg bisa dilakukan yakni tetap memulai dari diri sendiri. Memulai pada skala yg paling kecil. Membenahi diri sendiri.

Ditengah kondisi yg penuh disrubsi.
3 hal penting yg perlu diperhatikan, agar tetap fokus pada hal yg benar2 'penting & bermanfaat'
Tanyakan ke-3 hal ini.
1. apakah sesuatu tsb 'applicable'
2. apakah sesuatu tsb 'accessible'
3. Apakah sesuatu tsb 'scalable'

Jika jawaban ketiganya Ya!
Go for it.

As long as u can go, just move forward.
Tidak membatasi diri namun tetap tau batas.






0 komentar:

Posting Komentar

Learn from the experience, learn from Great persons ever lived, Believe in God! (Qur'an is the guidance)