Ada ayat Qur'an spt ini
*Tidak kah mereka memperhatikan bagaimana Unta diciptakan ?
*Tidak kah mereka memperhatikan bagaimana Langit di tinggikan dan Bumi dihamparkan
*Kami tundukkan siang dan malam untukmu
*Kami tundukkan bulan dan matahari untukmu, mereka beredar dalam Orbitny
Sejenak, berpikir dalam lamunan menatap langit..
*sejujurny,dalam hati juga bertanya.. Kenapa hal ini dipikirkan ? bisa juga di sisi lain hati ini mengatakan.. Apakah sepenting itu.. padahal begitu rumit/ sibuk.. urusan hari-hari
Aku mencoba membuka mata. Berani menerima sesuatu. Andaipun aku tak setuju, aku harus berani mengakui. Andaipun sesuatu memang BENAR aku harus menerimany.
walau ada rasa takut.. aku menentang kitab petunjuk itu.
*Allah pun berani di Uji kebenaran kitabny, dengan menantang mahkluk-mahklukny membuat ayat yang semisal dengan kitabny. yang mengandung kebenaran yang pasti. Tak ada yang bisa menjamin, kehidupan mahkluk dijamin dengan kitab buatan mahkluk ?? *it's so funny, Right ?
*So, bolehlah aku beranikan diri untuk melawan angin.. dengan harapan.. 'angin surga' akan membalas terpaan layang-layangq
Ternyata , aku berpikir lain. Kenapa sisi lain cara berpikirku, akhirny memikirkan "Seolah, Tuhan alam semesta mengajak kita berpikir BEDA, melihat sesuatu dengan cara pandang yang BEDA"
Cara Berpikir yang tidak biasa.
Berpikir Besar... ( Big Thinking ) *klo kata Ary Ginanjar*
*U/ pertama kali merenung.. ada sisi lain pikir ku terlintas "Ah, ini nggk penting, ini seperti orang kurang kerjaan, orang yang menghabiskan waktu dalam lamunan, tanpa melakukan apapun
tapi lihatlah.. Mungkin inilah jawaban dari masa kejayaan ISLAM. Aku mencariny selama ini.
Hasil Searching Google tentang
Ibn sina aka Avicenna (980-1037) Hidup 57 tahun
"He was a polymath of Persian origin and the foremost physician and philosopher of his time. He was also an astronomer, chemist, geologist, Hafiz, Islamic psychologist, Islamic scholar, Islamic theologian, logician, paleontologist, mathematician, Maktab teacher, physicist, poet, and scientist"
Selengkapnya klik di sini
Abu al-Qasim al-Zahrawi
Usia Beliau hidup 77 tahun
"He was an Andalusian Arab physician, surgeon, chemist, cosmetologist, and scientist."
& banyaaak lagi.
You can see the different how God want us to follow how to think ?
Kutip lagi
*Setiap yang bernyawa akan merasakan mati* Expired date.
mungkin ini alasan orang tua, agar aku cepat selesaikan sekolah.
Oukey, I will. & I will greedy to eat knowledge in very short time.
U/ sesuatu yang terindah di Negeri yang telah dijanjikanNy.
Together y Rabb... *Pray*, InsyaAllah
Amin
Amin
0 komentar:
Posting Komentar